Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

About

AKU

Bukan dia yang membutakanmu, tapi justru kamu lah yang buta karenamu sendiri. Kamu terburu-buru dalam mengenalinya. Kamu berfikir, dialah yang terbaik. Kamu salah. Tanpa kamu sadari, aku selalu menunggumu, menceritakanmu pada kesunyian malam, mendoakanmu dalam setiap sujudku. Lalu, mengapa kamu berfikir bahwa dialah yang terbaik? Tolong, lihat aku disini. Berhentilah kamu mencari apa yang tak pasti, karena itu sudah ada di sisi (re: aku).

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

MUNGKIN

Kali ini cuma ingin mengungkapkan semua aksara yang terlintas dalam pikiran bodohku ini.

Mungkin, aku hanya tak mau sendirian padahal kebahagiaan akan datang dengan sendirinya jika kita telah merelakan dan mengikhlaskan sesuatu yang pergi dari hidup kita. Ingat, pasti ada yang perlahan menggantikan.

Mungkin, aku adalah orang yang terlalu berharap waktu dapat diputar ke belakang dan membuatnya dia kembali, padahal ia sudah tak peduli. Satu yang harus ku ketahui, kebahagiaan itu ada di depan, bukan di belakang.

Dalam hidup, mungkin kita akan melewati fase dimana kita harus benar-benar merelakan. Bukan kita tak lagi cinta, namun pada hakikatnya arti cinta adalah merelakan. Iya, merelakan dan mengikhlaskan.

RELA dan IKHLAS.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

BERTEMU BAYANG SEMU di SENJA SORE

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

HAL TERSULIT

Dinginnya malam menusuk relung hatiku yang terdalam. Angin berhembus pelan diam-diam menyelinap ke dalam tubuhku ini. Aku kedinginan. Kutarik selimut lembut bercorak bunga berwarna ungu-pink untuk menutupi tubuhku ini. Tak butuh waktu yang lama bagi selimutku ini untuk bisa mrenghangatkan tubuhku. Aku belum bisa terlelap tidur untuk saat ini, perasaanku sedang tak mau diajak kompromi. Rasanya tak tenang, sedih, gelisah, aaarrrggghhh semua bercampur dalam benak ini. Oh Dewi Rembulan....tidurkanlah aku, lelapkanlah dalam mimpiku, hilangkanlah dia dari pikiranku. Dia? Ya, dia yang bagiku spesial. Maksudku, pernah spesial.

Entah angin dari mana, entah setan jenis apa aku tiba-tiba teringat dia. Dia yang ku maksud adalah seseorang yang pernah membuat aku bahagia namun dengan sekejap dia bisa membuatku terluka. Siapa dia? Mantan? Ya, tepat sekali. Bagi kaum wanita, melupakan bukan hal yang mudah. Sulit! Apalagi jika kita masih contact dengan mantan. Ya walaupun setelah putus tak sedikit banyak pria yang berkata 'kita tetap berteman ya' namun pada kenyataan itu semua bullshit.

Aku yang bodoh atau aku memang setia? Entahlah, toh nyatanya kesetiaanku, kepedulianku, dan semua usaha-usahaku untuk mempertahankan kita selalu saja kamu anggap sampah tak berguna. Aku sabar, aku mencoba bahagia walaupun itu berpura-pura. Jujur, aku selalu berlagak sok sudah melupakan tapi nyatanya belum melupa. Kalian tau rasanya seperti apa hidup dalam ke-pura-pura-an ini? Rasanya seperti gatal tapi tak bisa menggaruk. Bayangkan!

Menurut buku yang aku baca, move on itu bukan melulu soal melupakan. Tapi merelakan. Ingat, merelakan! Tak perlu kita sekuat tenaga mencoba melupakan tapi tak bisa merelakan, karena hasilnya akan nihil.

Menurut aku, cara terbaik untuk move on adalah dengan tidak contact dengan mantan. Baik di SMS, BBM, Facebook, Twitter, atau yang lainnya. Dengan menghapus semua tentangnya dari ponsel kita, aku pikir kita bisa perlahan terbiasa tidak meng-kepo-i dia lewat akun sosialnya.

Move on-lah kawan, kalian pantas bahagia, kalian pasti akan mendapatkan yang lebih dari dia. 'Ada yang perlahan menghilang, ada pula yang perlahan menggantikan'

Bye.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS